Jakarta, 21 November 2024 – PT Kimia Farma Tbk meraih penghargaan dalam ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jawa Barat pada Kamis, 21 November 2024 di Bandung. Penghargaan diberikan kepada Kimia Farma yang menghasilkan inovasi di bidang kesehatan yaitu program JABAR BEDAS (Jawa Barat Bebas dari HIV/AIDS) untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus HIV/AIDS di Jawa Barat dan program SEIKAT RANTING (Sebuah Inovasi Makanan Sehat Taburan Anti Stunting) – New Taburia untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus stunting di Jawa Barat. Penghargaan diserahkan oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin kepada Jasmine K. Karsono selaku Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan bagi Kimia Farma. Perusahaan senantiasa mendorong inovasi-inovasi di bidang kesehatan, sehingga dapat memberikan manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat,” tutur Jasmine.
KIJB merupakan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan budaya inovasi sekaligus memberikan apresiasi kepada para inovator. Kimia Farma bersaing dengan 1.219 partisipan inovasi di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota se-Jawa Barat, Balai, Biro Kementerian, Lembaga, Perguruan Tinggi, BUMN serta BUMD di Jawa Barat yang berlangsung dari Juli 2024 hingga November 2024. Penilaian inovasi meliputi ide, metode pembaharuan, kontribusi terhadap capaian pembangunan/ isu strategis, adaptabilitas, keberlanjutan, tujuan, manfaat, dan hasil inovasi.
Program JABAR BEDAS meraih top 3 untuk inovasi terbaik kategori BUMN/BUMD sebagai solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik, dan pengobatan HIV/AIDS. Program JABAR BEDAS terdiri dari 2 subprogram, yang pertama adalah program sebagai upaya preventif melalui deteksi dini menggunakan kifatest, produk kit rapid test HIV lokal dengan sensitivitas dan spesifisitas uji 100% sesuai standar WHO. Kedua, sebagai program sebagai upaya kuratif melalui tablet fix dose Combination Antiretroviral (ARV) dengan tiga kandungan zat aktif Efavirenz, Lamivudine, dan Tenofovir (ELT). Obat ELT merupakan obat kombinasi copy pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku dalam negeri. Obat ELT dapat membantu untuk meningkatkan kepatuhan dan memberikan kemudahan kepada pasien, sehingga pasien hanya perlu mengonsumsi 1 tablet saja dengan tiga zat aktif di dalamnya.
Di samping itu, SEIKAT RANTING – New Taburia meraih top 5 untuk inovasi kategori BUMN/BUMD JABAR. Program ini merupakan bentuk pencegahan anti stunting dengan memberikan taburan yang mengandung 22 zat gizi mikronutrien meliputi vitamin dan mineral yang bermanfaat sebagai penunjang gizi makronutrien pada masa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan. Inovasi ini merupakan inovasi dari produk Taburia yang sebelumnya hanya mengandung 16 mikronutrien. Program ini dapat dikolaborasikan dengan Tim Penurunan Prevalensi Stunting (TPPS) Provinsi Jabar untuk upaya kuratif dalam mendukung penurunan angka kejadian stunting dan upaya preventif untuk mencegah munculnya kasus stunting baru pada bayi di bawah 2 tahun. Harapannya program ini dapat memberikan dampak nyata dalam upaya menciptakan generasi Indonesia Emas 2045.
“Melalui ajang ini, menjadi salah satu motivasi bagi Kimia Farma melalui tim riset dan pengembangan untuk senantiasa menciptakan inovasi-inovasi produk dengan pemanfaatan teknologi yang kian berkembang, yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan di Indonesia. Ini merupakan komitmen dari kami untuk terus selaras dan mendukung Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan kesehatan di Indonesia,” tutup Jasmine.