FASILITAS PRODUKSI STEM CELL BERHASIL KANTONGI SERTIFIKAT CPOB

PT Kimia Farma Tbk bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerjasama dalam penelitian dan produksi sel punca (stem cell) beserta turunannya untuk membantu pengobatan masyarakat Indonesia.

Fasilitas produksi pengembangan sel punca ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sertifikat CPOB diserahkan langsung oleh Plt. Kepala BPOM RI dalam acara bertajuk “Harmony in Stem CelI” pada 25 Juli 2024 di RSCM.

Fasilitas ini merupakan satu dari tiga fasilitas sel punca di Indonesia yang memiliki sertifikat CPOB dan satu-satunya fasilitas yang berdiri di rumah sakit. 

Plt. Kepala BPOM Rizka Andalucia turut memberikan selamat kepada Kimia Farma dan RSCM atas terbitnya sertifikat CPOB dari BPOM untuk fasilitas pengolahan sel punca. Sertifikasi CPOB bukan hanya sekedar fasilitas, akan tetapi merupakan penjaminan mutu dalam setiap proses pengolahan agar memenuhi produk yang bermutu dengan khasiat keamanan yang telah dibuktikan secara uji klinis. Dengan diperolehnya CPOB, maka RSCM dan Kimia Farma dapat mengolah produk sel punca tidak hanya untuk RSCM saja, tetapi untuk rumah sakit-rumah sakit lainnya.

Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, Sp.B, FINACS, M.Kes menyatakan bahwa, "Sinergi antara RSCM, Kimia Farma dan FKUI akan semakin kuat dengan diperolehnya sertifikat CPOB dari BPOM untuk fasilitas produksi sel punca di RSCM. Dengan pelayanan satu pintu dan pendekatan tim multidisiplin yang tersedia, dimana RSCM juga memiliki Stem Cell and Metabolites Clinic (SCMC) akan menjamin layanan yang komprehensif dan integratif oleh dokter-dokter berpengalaman di bidangnya, mulai fase penegakan diagnosis, pengobatan dengan implantasi sel punca dan turunannya pada berbagai penyakit hingga rehabilitasi setelah implantasi.”

Inovasi penggunaan sel punca dan turunannya dalam pengobatan penyakit saat ini sangat menjanjikan. Beberapa penyakit yang dapat diterapi dengan menggunakan sel punca dan turunannya antara lain osteoarthritis, Herniated Nucleus Pulposus (HNP), pneumonia, stroke, kebotakan, peremajaan kulit, melasma dan lainnya.

 “Kimia Farma berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan pengobatan masa depan (advanced therapy medicinal products) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kolaborasi antara Perseroan dengan RSCM dan peneliti FKUI diharapkan dapat mendukung kemandirian produk biologis dalam negeri,” ujar Jasmine Karsono, Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma.

Kedepannya, perseroan akan menargetkan produk sel punca untuk memperoleh izin edar dari BPOM. Hal ini merupakan komitmen dari Kimia Farma dan RSCM terhadap mutu, keamanan, dan kualitas produk sesuai standar yang berlaku