
PT Kimia Farma Tbk dan Samsung Pharm Co., Ltd. (“Samsung Pharm”) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) perihal penyediaan fasilitas produksi pada Senin, 3 Maret 2025 di Kantor Pusat Kimia Farma. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Djagad Prakasa Dwialam beserta jajaran dan Chief Executive Officer Samsung Pharm, SungTag Jung beserta jajaran.
Dengan penandatanganan MoU ini, Kimia Farma akan menyediakan fasilitas produksi suplemen kesehatan kepada Samsung Pharm sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Samsung Pharm merupakan perusahaan farmasi asal Korea Selatan yang bergerak di bidang manufaktur, penyediaan, dan distribusi produk farmasi. Samsung Pharm telah memproduksi beberapa produk farmasi mulai dari Ethical Pharmaceuticals Products, Healthcare Products, hingga Over The Counter Drugs Products.
“Kami menyambut baik kepercayaan yang diberikan Samsung Pharm kepada Kimia Farma. Kolaborasi yang terjalin ini menjadi bukti komitmen Perseroan dalam menjaga kepercayaan mitra, khususnya dalam hal penyediaan fasilitas produksi yang bermutu dan terstandar,” ujar Djagad pada Senin, (3/3/2025).
Sebagai perusahaan farmasi yang telah lama berkiprah di Indonesia, Kimia Farma memiliki fasilitas produksi yang telah bersertifikasi. Hal ini menjadi wujud penjaminan mutu dalam setiap proses pengolahan agar memenuhi produk yang bermutu, berkhasiat, dan aman. Beberapa sertifikasi yang telah diperoleh meliputi sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Produksi Industri Obat Tradisional yang diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan. Kemudian, Kimia Farma juga telah mengantongi Sertifikat Halal, ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan ISO 45001:2018.
Selain itu, Kimia Farma juga menyediakan jasa toll manufacturing bagi perusahaan lainnya sesuai dengan permintaan dan kerja sama, seperti yang disepakati antara KAEF dengan Samsung Pharm. Perseroan meyakini sinergi ini dapat menghasilkan produk kesehatan yang dapat bersaing khususnya untuk menunjang kesehatan masyarakat Indonesia.
“Melalui kolaborasi ini, harapannya kedua belah pihak dapat mewujudkan inovasi produk kesehatan yang tujuannya akan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Djagad.